Kamis, 01 Maret 2012

TUGAS GEOGRAFI : SDA UDARA (XI IPS2) -'ASPA COLLECTION'

MAKALAH GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM UDARA



DI SUSUN OLEH :
Indora Putri AsyafiraNisa (07)
Istina Dwwi lestari (10)
Jela Anentasari (13)
Nastiti  Laras Putrri (31)
Nidya Iga Gitdharsha (33)





SUMBER DAYA ALAM UDARA
Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).
PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untyuk melindungi bumi dari serangan luar. Udara kering pada atmosfer mengandung gas nitrogen kiurang lebih 78%, atmosfer semakin ke atas cenderung berubah menjadi atom atom gas.
Bagian-bagian atmosfer yang di selidiki adalah sebagai berikut :
1. Atmosfer bagiaan bawah diselidiki dengan alat synopsis secara langsung misalnya thermometer, barometer, barograph dan lain lain.
2. Atmosfer bagian atas di selidiki dengan alat alat berikut
-Balon yang di lengkapi dg meteograf (alat pencacat temperature, tekanan, dan basah udara).
-Balon yang di lengfkapi dengan radio tapi dengan radio sonde y7ang dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai temperature, tekanan dan legas udara ke permukaan bumi.
Lapisan-lapisan Atmosfer
Lapisan-lapisan atmosfer bumi terdiri dari :
Troposfer
•    Lapisan terbawah dari atmosfer bumi
•    Terletak pada ketinggian 0 – 18 km di atas permukaan bumi.
•    Memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi
•    Terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim
•    80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini
•    Memiliki ciri khas : suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C
Stratosfer
•    Terletak pada ketinggian antara 18 – 49 km dari permukaan bumi.
•    Ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian.
•    Tidak ada lagi uap air,awan ataupun debu atmosfer
•    Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini.
Mesosfer
•    Terletak pada ketinggian antara 49 – 82 km dari permukaan bumi.
•    Merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya.
•    Ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter
•    Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C,
Termosfer/Ionosfer
•    Terletak pada ketinggian antara 82 – 800 km dari permukaan bumi.
•    Tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek
•    Kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari – 100°C hingga ratusan bahkan ribuan derajat celcius
•    Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause
•    Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi
Eksosfer/Desifasister
•    Terletak pada ketinggian antara 800 – 1000 km dari permukaan bumi
•    Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi
•    Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan
•    Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
Berdasarkan Jenis dan Kondisi Gas

KANDUNGAN ATAU KOMPOSISI YANG TERDAPAT DI LAPISAN UDARA
Nitrogen sebesar 78,17 %
Oksigen sebesar 20,97 %
Argon sebesar 0,98 %
Karbon dioksida sebesar 0,04 %
Dan sisanya adalah gas lain seperti Kripton, Neon, Xenon, Helium dll.

Di antara siklus udara, dapat di kelompokkan dalam berbagai siklus, antara lain :
1. Siklus Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat / petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02-), dan ion nitrat (N03-).

Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat pula bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
2. Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.

3. Siklus Karbon dan Oksigen
Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.
Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi.
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.

ya.. itulah penjelasan mengenai pengertian siklus biogeokimia, semoga mudah dipahami dan bisa bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.
Udara masih berhubungan dengan atmosfer , sifat-sifat atmosfer antara lain :
a. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali bentuk angin.
b. Dinamis dan elastis atau dapat mengembang atau mengerut.
c. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.
d. Mempunyai berat sehingga memiliki tekanan.
Dalam siklus udara ini, komponen cuaca dan iklim juga saling berhubungan. Di bawah ini adalah unsur cuaca dan iklim, antara lain :
1.Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatudaerah adalah:
a.Lama penyinaran matahari.
b.Sudut datang sinar matahari.
c.Relief permukaan bumi.
d.Banyak sedikitnya
Dalam siklus udara ini, komponen cuaca dan iklim juga saling berhubungan. Di bawah ini adalah unsur cuaca dan iklim, antara lain :

2.Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun mempunyaiberat dan tekanan. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masaudara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendahapabila semakin tinggi dari permukaan laut
3.Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumberyang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai,tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyakuap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udaratersebut.
4.Curah Hujan
°5.Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karenaadanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awanyang menempel di permukaan bumi disebut
kabut.
Menurut morfologinya (bentuknya)Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1)Awan Commulus
2)Awan Stratus
3)Awan Cirrus
6.Gejala – gejala optik di atmosfer
1. PELANGI
Apabila setelah turun hujan, udara kembali cerah dan sinar matahari dapat sampai di permukaan bumi, sering kita lihat adanya pelangi, dengan berbagai busur warna di udara yang lebih kita kenal dengan sebutan MEJIKUHIBINIU yaitu: merah, jingga (orange), kuning, hijau, biru, nila (indigo) dan ungu (violet).
Pelangi terjadi karena sinar matahari jatuh pada titik-titik air hujan, yang mengakibatkan berkas sinar matahari tersebut dibiaskan dan dipantulkan menjadi spectrum warna (spectrum radiasi) oleh titik air hujan.
 
2. HALO
Halo adalah lingkaran sinar putih disekeliling bulan atau matahari, namun yang sering kita lihat adalah halo bulan karena pada waktu malam langit terihat gelap. Halo sangat jelas terlihat ketika bulan bersinar terang setelah sore herinya terjadi hujan.
Halo terjadi karena sinar bulan menembus Kristal-kristal es yang terdapat pada awan yang tinggi (6.000 – 12.000 m diatas permukaan air laut) seperti awan Cirrus, Cirrostratus dan Cirrocumulus, sehingga sinar bulan dibiaskan oleh Kristal-kristal as tersebut.
 
3. AURORA
Yaitu cahaya yang bersinar pada malam hari di langit sekitar wilayah lingkaran kutub (cahaya kutub). Aurora yang bersinar di kutub utara dinamakan AURORA BOREALIS, sedangkan yang bersinar di kutub selatan dinamakan AURORA AUSTRALIS.
Proses aurora terjadi di lapisan  IONOSFERA (termosfera bagian bawah) sebagai akibat pengobaran (pemijaran) ion-ion yang bermuatan listrik oleh partikel-partikel radiasi matahari yang memiliki energy sangat tinggi, sehingga dari bumi tampak sebagai cahaya kutub.
 
7. Angin
Perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan aliran udara. Aliran ini berlangsung dari tempat dari tekanan udaranya tinggi ketempat tekanan udaranya rendah. Udara yang mengalir inilah yang disebut angin
Arah dan kecepatan angin dapat diketahui  dengan bermacam-macam cara, antara ;lain dengan bendera angin. Besarnya kecepatan angin dapat ditentukan dengan alat yang disebut anemometer.
Kecepatan angin ditentukan oleh hal-hal sebagai bnerikut :
a. Gradien Barometrik
Adalah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui 2 garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km 1°  diequator.
b. Hukum Stevensoon
Kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradient barometriknya. Semakin besar gradient barometriknya semakin besar kecepatannya.
c. Relief permukaan bumi
d. Ada tidaknya phon-pohon yang tinggi dan lebat
Kecepatan an gin menetukan kekuatan angin. Makin cepat angin berger ak , maka akan semakin kuat.
 Matahari mempengaruhi penerimaan panas matahari
Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam atmosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur.
Perlu diketahui bahwa suhu udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal ini sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
       a). Sudut Datangnya Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.

b). Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo. Alat yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C. Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.
c). Angin dan Arus Laut
Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara. Misalnya, angin dan arus dari daerah yang dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut juga akan menjadi dingin.
d). Lamanya Penyinaran
Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya. Semakin rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yang terletak di daerah lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan penyinaran matahari relatif lebih lama sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.
e). Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari. Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan lautan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin. (AN's)
Jenis jenis iklim
Iklim matahari
Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan letak lintang adalah sebagai berikut.
Daerah iklim tropis
Iklim Tropis terletak antara 0° - 23½° LU dan 0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah sebagai berikut :
Suhu udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20° - 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30°C.
Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya besar.
Tekanan udara lebih rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
Hujan banyak dan umumnya lebih banyak dari daerah lain di dunia.
Daerah iklim subtropis
Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan 23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut:
Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis dan iklim sedang.
Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.
Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Daerah subtropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah Iklim Mediterania. Jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut Daerah Iklim Tiongkok.
Daerah iklim sedang
Iklim sedang terletak antara 40° - 66½° LU dan 40° - 66½° LS. Ciri – ciri iklim sedang adalah sebagai berikut :
Banyak terdapat gerakan – gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah – ubah, arah angin yang bertiup berubah – ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba – tiba.
Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
Iklim fisis
Iklim fisis adalah berdasarkan fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan.
Iklim fisis terdiri dari :
Iklim laut (Maritim)
. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
Suhu rata-rata tahunan rendah
Amplitudo suhu harian rendah/kecil
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
Banyak awan
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40º , yaitu sebagai berikut :
Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil
Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
Amplitudo suhu tahunan besar
Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah
Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
Amplitudo suhu harian dan tahunan besar
Udara kering
Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi
Terdapat di daerah sedang
Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan
Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau
Iklim menurut koppen
Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.
Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai berikut:
• suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18°C,
• suhu rata-rata tahunan 20°C-25°C,
• curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
• tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.
Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:
• Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
• Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;
Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18° sampai -3°C.
Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari – 3°C.
Iklim E atau iklim kutub . Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak pernah lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari – 3°C.
Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi beberapa macam iklim, yaitu:
Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai berikut:
(1) Af = Iklim panas hujan tropis.
(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.
(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.
(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.
Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:
(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan iklim lembab dari iklim A, C, dan D.
(2) BW = Iklim gurun.
Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim, yaitu:
(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau iklim lembab agak panas kering.
(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim lembab dan sejuk.
(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.
Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:
(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:
(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai 10(C.
(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.
Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D.
Af dan Am= terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
Aw= terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.
C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.
D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.
Iklim menurut Schmidt ferguson
Sistem klasifikasi iklim ini banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan perkebunan serta sudah sangat dikenal di Indonesia.
Kriteria yang digunakan adalah dengan penentuan nilai Q, yaitu perbandingan antara bulan kering (BK) dan bulan basah (BB) dikalikan 10% (Q = BK / BB x 100%).
Klasifikasi ini merupakan modifikasi atau perbaikan dari sistem klasifikasi Mohr (Mohr menentukan berdasarkan nilai rata-rata curah hujan bulanan selama periode pengamatan). BB dan BK pada klasifikasi Schmidt-Ferguson ditentukan tahun demi tahun selama periode pengamatan yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya.
Kriteria bulan basah dan bulan kering (sesuai dengan kriteria Mohr) adalah :
1.   Bulan Basah (BB)
     Bulan dengan curah hujan > 100 mm
2.   Bulan Lembab (BL)
     Bulan dengan curah hujan antara 60 – 100 mm
3.   Bulan Kering (BK)
     Bulan dengan curah hujan < 60 mm
Iklim menurut oldeman
Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi. Penyusunan tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut.

Iklim menurut junghun
Pembagian Iklim Menurut F. Junghuhn
Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di Jawa ditetapkan secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan. Perhatikan pada gambar di bawah ini.
Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut
Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
Daerah sedang
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.
Manfaat dari udara
untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas lintas negara, misalnya seperti Orang Buton.
sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara, di negara Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara.
untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.
berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat di landasan pacu bandara.
untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat kipas angin.
TURBIN ANGIN atau Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik.
Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional (contohnya: PLTD, PLTU, dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Contohnya: batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Udara juga dapat digunakan untuk Pemadam kebakaran
DAMPAK DARI UDARA
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana  polusi  udara mencetuskan gejala penyakit:
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag pada paru).
Pengelolahan
Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Udara Proses yg diterapkan untuk mengolah emisi gas dan debu, adakah alat treatment utk mengurangi pencemaran udara Peralatan yg digunakan dan kapasitasnya, sumber yg menghasilkan limbah gas serta kapasitas limbahnya Lokasi cerobong dan dampaknya terhadap lingk sekitar, Masalah perizinan yg berkaitan dg pembuangan emisi gas Usaha untuk mengurangi kebisingan, getaran dan bau. Pemantauan kualitas emisi gas, debu, kebisingan, getaran baik didalam pabrik maupun di luar pabrik. Masalah bau atau kebauan di sekitar pabrik (dapat pula dilakukan cek silang thd masy. sekitar (data sekunder), dilakukan secara terpisah dg kegiatan inspeksi ke industry
Bencana yang di akibatkan dari udara antara lain :
Pemanasan global Angin Wambrow Biak
Angin Kumbang Cirebon Angin Bahorok Sumatra (Deli)
Angin Brubu Makasar Angin Gending Pasuruhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar