Kamis, 01 Maret 2012

TUGAS GEOGRAFI : SDA FLORA (XI IPS3) -'ASPA COLLECTION'

Makalah Geografi
Sumber Daya Alam Flora


Disusun oleh :
Oktafianingsih (XI IPS3/05)
Ribka Ambarwati (XIIPS3/15)
Ristra Resmi Ciptaningtyas (XI IPS3/19)
Suzana Nurjaya Widiastuti (XI IPS3/25)
Yuli Sutanti (XI IPS3/31)


SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN BANTUL
YOGYAKARTA
2012
SumberDayaAlam Flora
1. Sumber Daya Alam (SDA) adalah semua yang ada di alam, baik berupa makhluk hidup (biotik) ataupun benda mati (abiotik), yang ada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Contoh: hewan, tumbuhan, bahan tambang
2. SDA Flora adalah semua kekayaan alam yang berupa tumbuh-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai bahan pangan.
3. SDA Flora dibagi menjadi 3 yaitu:
Pertanian:terdiri dari holtikultura, lahan basah dan lahan kering
Perkebunan: terdiri dari tanaman musiman dan tanaman tahunan
Kehutanan
4. Pertanian dibagi menjadi:
Lahan kering
Dibagi menjadi:
Pekaranganmerupakan lahan kecil yang terletak di sekitar rumah dan hasil yang dihasilkan dari tumbuhan yang tumbuh di pekarangan dimanfaatkan/dikonsumsi secara pribadi.
Tegalanadalah usaha pertanian di lahan yang kering. Dalam sistem tegalan kebutuhan air sangat bergantung pada air hujan.
Ladang/Huma ialah mengolah lahan dengan cara membuka hutan/semak belukar. Hutan yang dijadikan ladang hanya dapat ditanami beberapa kali setelah berkurang kesuburannya. Lahan ladang akan ditinggalkan dan mencari/membuka hutan lain.
Usaha persawahan (lahan basah) yang dilakukan oleh rakyat terdapat beberapa cara, diantaranya:
Sawah Irigasiadalah sawah yang memperoleh pengairan secara teratur dari sistem irigasi sehingga tidak bergantung pada turunnya hujan. Produksi sawah irigasi mencapai 3 kali panen dalam satu tahun.
Sawah Lebakadalah sawah yang terdapat di sebelah sisi kanan dan kiri sebuah sungai. Petani baru bisa menanam ketika air sungai meluap dan tidak bisa kembali karena daratan lebih rendah dibandingkan sungai dan akhirnya air tersebut terkumpul dan menjadi rawa.
Sawah Tadah Hujan adalah sawah yang sisterm pengairannya sangat bergantung pada air hujan. Sawah tadah hujan pada umumnya hanya dipanen setahun sekali.
Sawah Pasang Surutadalah sawah yang biasanya terletak di muara sungai dan di pinggir pantai. Sawah pasang surut baru bisa ditanami padi pada saat air surut. Biasanya air tersebut berupa air payau yang terjadi akibat bercampurnya luapan air sungai yang tawar dengan air laut yang asin dan tumpah ke daratan sekelilingnya dan tidak bisa kembali ke sungai pada saat surut dan menjadi rawa air payau.
Tanaman Holtikultura adalah tanaman yang terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga-bungaan.
5. Perkebunan
Terdiri menjadi:
Tumbuhan Tahunan
Berdasarkan siklus hidupnya, tumbuhan tahunan adalah tumbuhan yang dapat meneruskan kehidupannya setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih daripada dua tahun.Banyak diantaranya berupa pohon, meskipun terdapat pula terna atau semak.Untuk mengatasi tantangan lingkungan, tumbuhan tahunan mengembangkan berbagai strategi untuk bertahan hidup, sperti menggugurkan daun, mengubah morfologi, ataupun menghasilkan senyawa tertentu yang membuat sel-selnya mampu bertahan pada perubahan lingkunagn yang ekstrem.
Tumbuhan Musiman
Tumbuhan semusim atau tanaman semusim merupakan istilah agrobotani bagi tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim tanam.Dalam pengertian botani, dapat diartikan sebagai tumbuhan yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang waktu setahun.Annual plant dapat diartikan sebagai satu musim atau tahap dalam setahun.Dalam pertanian di daerah beriklim sedang, yang dimaksud semusim adalah apabila tanaman yang dimaksud tidak perlu mengalami musim dingin bagi pembungaannya.Sejumlah tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau tumbuhan gurun memiliki perilaku musiman yang sangat ekstrem.Mereka menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam waktu sangat singkat (4 hingga 8 minggu). Perilaku musiman ini diatur secara  hormonal dan dipengaruhi oleh suhu udara, panjang hari, serta ketersediaan air di tanah.
Dibagi menjadi:
Perkebunan Besar
Merupakan perkebunan yang dilakukan di lahan yang luas oleh perusahaan swasta/BUMN.
Ciri-ciri:
Management teratur
Lahan sangat luas
Modal besar
Dikerjakan secara mekanis dan intensif
Jumlah tenaga kerja relatif lebih sedikit
Perkebunan Rakyat
Merupakan perkebunan yang diusahakan oleh penduduk dan biasanya dikerjakan secara tradisional serta pada lahan perkebunan yang tidak terlalu luas
Ciri-ciri:
Lahan relatif sempit
Modal relatif sedikit
Peralatan sederhana
Dikelola secara sederhana
Tenaga kerja sedikit
Contoh Hasil Perkebunan Secara Umum:
Karet
Kopi
Teh
Kina
Kelapa
Lada
Cengkeh
Pala
Kapuk
Randu
Kayu manis
Tebu
6. Kehutanan
Hutan merupakan SDA yang dapat diperbarui walaupun relatif lama.
Dilihat dari keanekaragamannya hutan dapat kita digolongkan kedalam beberapa bentuk, hal ini untuk mempermudah bagi tujuan pengelolaan hutan, adapun pembagian tersebut menurut hal-hal berikut ini : susunan jenis; kerapatan tegakan; komposisi umur; dan tipe hutan. Di Indonesia cara yang lebih lazim digunakan untuk tipe hutan ialah pembagian besar berdasarkan formasi hutan, yaitu suatu kelompok vegetasi yang mempunyai bentuk (life form) yang sama. Didasarkan faktor edafis dan iklim, ekosistem hutan Indonesia dapat dibedakan menjadi :
Hutan Tropis
Hutan Musim
Hutan Bakau
Hutan Rawa
Hutan Pantai
Hutan Gambut.

Hutan Tropis (Tropical Rain Forest)
Tropical Rain Forest adalah hutan yang memiliki curah hujan yang tinggi (200-225 cm/tahun), bersuhu 18˚-37 ˚C, memiliki kelembaban 80% dan berkabut tebal.
Di Tropical Rain Forest, tumbuhan yang berdaun lebat membentuk sebuah canopy raksasa yang melindungi satwa yang hidup di bawahnya dan juga menyebabkan pada bagian dasar dari Tropical Rain Forest hanya mendapatkan sedikit cahaya matahari
Hutan hujan dataran rendah tropika ini ditemukan baik di kawasan Malesia maupun di Amerika tropis; namun kemungkinan tidak terbentuk di Afrika. Di luar wilayah Malesia, hutan-hutan ini di Asia didapati sedikit-sedikit di sekitar Assam dan Burma, sepanjang jalur sempit di Ghats Barat (India), Kepulauan Andaman, di perbatasan Thailand dengan Kamboja, di Cina selatan, Hainan dan Taiwan, serta di Pasifik di Kepulauan Melanesia dan mungkin pula Mikronesia.
Hutan Musim
Hutan Musim adalah hutan yang mengalami 4 musim (spring, summer, fall/autumn, winter) atau juga bisa diartikan sebagai hutan dengan curah hujan tinggi namun punya periode musim kemarau yang panjang yang menggugurkan daun di kala kemarau menyelimuti hutan.
Biasanya jarak antar pohon tidak terlalu rapat, jumlah spesiesnya sedikit, menggugurkan daunnya saat musim kemarai, dan juga tumbuhannya homogen.
Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di Meksiko bagian selatan dan di dataran rendah Bolivia. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan endemik, seperti halnya di pesisir Pasifik di barat-laut Amerika Selatan, di wilayah subtropika Amerika Serikat, dan di Afrika bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di India tengah dan Indocina terkenal karena keragaman fauna vertebratanya.Sementara hutan-hutan yang serupa di Madagaskar dan Kaledonia Baru dikenal luas karena dihuni oleh banyak taksa yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.
Di Kepulauan Nusantara, terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika, yang melintas di kurang lebih kawasan Wallacea—dari Kepulauan Filipina di sebelah utara, melintasi Sulawesi dan sebagian Maluku, menyeberang ke selatan hingga wilayah Nusa Tenggara, Bali dan Jawa. Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh angin monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan
Hutan Mangrove
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanyadarihulu..
Hutan-hutan bakau menyebar luas di bagian yang cukup panas di dunia, terutama di sekeliling khatulistiwa di wilayah tropika dan sedikit di subtropika.
Luas hutan bakau Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).
Di Indonesia, hutan-hutan mangrove yang luas terdapat di seputar Dangkalan Sunda yang relatif tenang dan merupakan tempat bermuara sungai-sungai besar. Yakni di pantai timur Sumatra, dan pantai barat serta selatan Kalimantan.Di pantai utara Jawa, hutan-hutan ini telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan.
Di bagian timur Indonesia, di tepi Dangkalan Sahul, hutan-hutan mangrove yang masih baik terdapat di pantai barat daya Papua, terutama di sekitar Teluk Bintuni. Mangrove di Papua mencapai luas 1,3 juta ha, sekitar sepertiga dari luas hutan bakau Indonesia.
Hutan Rawa (Swamp Forest)
Menyebar sepanjang muara sungai yang selalu atau berkala dipengaruhi limpasan air dari sungai dan air hujan dengan luas + 5.185.500 hektar (BAPPENAS, 2004). Ciri umum hutan ini antara lain adalah:
Tidak terpengaruh iklim
Tanah tergenang air tawar
Umumnya terdapat di belakang hutan payau
Tanah rendah
Tajuk terdiri dari beberapa strata
Pohon dapat mencapai tinggi 50 - 60 m
Umumnya dapat dijumpai di Sumatera dan Kalimantan mengikuti sungai-sungai besar.
Hutan Gambut (Peat Swamp Forest)
Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tetumbuhan yang setengah membusuk; oleh sebab itu, kandunganbahanorganiknyatinggi[. Sebagai bahan organik, gambut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Volume gambut di seluruh dunia diperkirakan sejumlah 4 trilyun m³, yang menutupi wilayah sebesar kurang-lebih 3 juta km² atau sekitar 2% luas daratan di dunia, dan mengandung potensi energi kira-kira 8 miliar terajoule
Deposit gambut tersebar di banyak tempat di dunia, terutama di Rusia, Belarusia, Ukraina, Irlandia, Finlandia, Estonia, Skotlandia, Polandia, Jerman utara, Belanda, Skandinavia, dan di Amerika Utara, khususnya di Kanada, Michigan, Minnesota, Everglades di Florida, dan di delta Sungai Sacramento-San Joaquin di California. Kandungan gambut di belahan bumi selatan lebih sedikit, karena memang lahannya lebih sempit; namun gambut dapat dijumpai di Selandia Baru, Kerguelen, Patagonia selatan/Tierra del Fuego dan Kepulauan Falkland.
Sekitar 60% lahan basah di dunia adalah gambut; dan sekitar 7% dari lahan-lahan gambut itu telah dibuka dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian dan kehutanan. Manakala kondisinya sesuai, gambut dapat berubah menjadi sejenis batubara setelah melewati periode waktu geologis.
Umumnya dapat dijumpai di daerah tanah bergambut dengan luas + 16.973.000 hektar (Wetland, 2002; dalam BAPENAS, 2004) . Ciri umum ekosistem hutan ini antara lain adalah : 1) Iklim selalu basah; 2) Tanah tergenang air gambut, lapisan gambut 1 - 20 m; 3) Tanah rendah rata; dan 4) umumnya dapat dijumpai di Kalimantan Barat dan Tengah, Sumatera Selatan dan Jambi. Spesies yang terpenting adalah Gonystylus bancanus di Kalimantan dan Camnospermae macrophylum di Sumatera.
Hutan Pantai (Coastal Forest)
Hutan pantai, menyebar di sepanjang pantai yang tidak tergenang oleh pasang surut air laut dengan luas + 3,3 juta hektar. Ciri umum ekosistem ini antara lain adalah : 1) Tidak terpengaruh iklim; 2) Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung); 3) Tanah rendah pantai; 4) Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit; dan 5) dapat dijumpai terutama di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi. Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu formasi Pres-Caprae dan formasi Baringtonia.
Formasi Pres-Caprae; Pada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae, tumbuhan lainnya adalah Vigna, Spinifex littoreus (rumput angin), Canavalia maritime, Euphorbia atoto, Pandanus tectorius (pandan), Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens (babakoan).
Formasi Baringtonia; Vegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya adalah Callophylum inophylum (nyamplung), Erythrina, Hernandia, Hibiscus tiliaceus (waru laut), Terminalia catapa (ketapang).
Hutan Berdasarkan Manfaat
Dibagi menjadi:
Hutan Produksi adalah hutan yang hasilnya dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan baku produksi.
Hutan Lindung adalah hutan yang dimaksudkan untuk keperluan perlindungan alam dan juga kelestarian lingkungan.
Hutan Rekreasi adalah hutan yang dikhususkan/sengaja dipergunakan bagi kepentingan rekreasi agar daerah rekreasi selalu sejuk dengan pemandangan alam yang indah.
Hutan Suaka Alam adalah hutan yang berfungsi melindungi tumbuh-tumbuhan yang sudah langka dan dikhawatirkan akan punah.
Hutan Suaka Margasatwa adalah hutan yang berfungsi untuk melindungi hewan-hewan dan habitatnya yang sudah langka dan dikhawatirkan akan punah
Taman Nasional adalah tempat pengelolaan terpadu yang meliputi perlindungan, pengawetan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati.
Orologis adalah fungsi hutan sebagai pelindung tanah dari erosi dan longsor.
Klimatologis adalah fungsi hutan sebagai pelindung udara dari polusi dan sebagai pernghasil O2
Hidrologis adalah fungsi hutan sebagai pelindung tata air (reservoir air dunia/cadangan air dunia)
Hasil hutan si Indonesia
Kayu
Rotan
Bambu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar